Senin, 26 September 2016

Cerita Humor Lucu Lama Jadul



Cerita Humor Lucu LamaJadul – Halo para generasi jadul yang kini telah jadi tua-tua keladi. Yuk, bernostalgia dengan cerita cerita lucu lama yang pernah populer di era tahun 80-90an, waktu kita masih kecil/muda. Jaman dulu, kita sering mendengar cerita anekdot lucu kocak konyol dari teman saat bercanda. Karena diceritakan dari mulut ke mulut, sangat sulit menemukan siapa pengarang asli dari anekdot tersebut.

cerita lucu buat si tua tua keladi

Masa itu, media yang memuat kisah banyolan singkat hanyalah majalah atau buku kumpulan humor yang harganya lumayan mahal sehingga tak semua orang mampu membelinya. Tak seperti sekarang, cerita-cerita lawakan bertebaran di grup fb, whatsapp, line, bbm dll

Contohnya adalah beberapa cerita lucu jadul berikut ini. Saya lupa mendengar atau membacanya dari mana, soalnya sudah lama sekali, puluhan tahun silam. Yang jelas bukan karangan saya sendiri. Satu-satunya guyonan yang saya ingat siapa pengarangnya adalah tebak-tebakan lucu ala Lupus dengan perbahasa plesetan legendarisnya ini: “Fitnah itu lebih kejam daripada tidak menfitnah”

Mungkin kamu juga sudah pernah dengar sebelumnya dan ingin mengingatnya kembali? Siapa tahu dengan baca joke-joke kocak ini membuka memory indah saat ngumpul bercanda bareng teman-teman lama. Bikin reuni yuk... hehehe

Sebenarnya format anekdot lama sama yang sekarang itu tak jauh berbeda kok. Dari segi tema aja mungkin cerita lucu masa kekinian lebih luas dibanding masa jadul. Maklumlah, dulu teknologi tak secanggih saat ini. Hanya satu yang tak berubah, banyolan dewasa berbau parno selalu mendominasi. Nggak tahu kenapa. Padahal si Parno sendiri sekarang udah tua dan jarang mandi loh... Kok masih banyak yang suka ya? Heran...

Contoh cerita humor lama jadul dalam kategori berbau parno seperti berikut ini. Namun maaf sebelumnya, ini murni buat candaan aja tanpa maksud melecehkan siapapun:
 
Cendera Mata

Presiden dan ibu presiden dari negara republik Gondes menghadiri KTT di Paris, Perancis. Di sana mereka dijamu oleh presiden Perancis bersama pemimpin dari negara Italia, Jepang dan Malaysia. Sudah menjadi tradisi, sebelum berpisah biasanya mereka saling memberi cendera mata.
Istri Presiden Perancis memberikan miniatur menara Eiffel sebagai cendera mata. Istri Perdana menteri Jepang memberikan miniatur gunung fuji. Istri PM Italia memberikan miniatur menara Pisa. Sedang istri PM Malaysia memberikan miniatur menara petronas

Istri presiden republik Gondes bingung saat giliran memberi cendera mata karena lupa tidak menyiapkan sebelumnya. Tiba-tiba muncul ide yang membuat semua orang tecengang. Beliau menyingkap roknya sambil nungging dan berkata: “Inilah miniatur keong mas....”

>> ** <<

Anjing Pintar

Gondes bertamu ke rumah temannya buat nagih utang. Berkali-kali dia memencet bel namun tak ada seorangpun yang membukakan pintu. Padahal dia yakin sang kawan di rumah karena kendaraannya masih terparkir serta jendela rumahnya juga terbuka.

Gondes lalu mendekati seekor anjing lucu yang terikat di ujung pagar dan bertanya dengan kesal: “Tuanmu ada di dalam?”

“Guk... guk!” si anjing menjawab dengan gonggongan dan anggukan kepala

“Nyonya kamu ada juga?”

“Guk... guk!” lagi lagi si anjing menggonggong sambil mengangguk

“Mereka lagi ngapain?”

“Hah... hah... hah...” jawab si anjing sambil menjulur julurkan lidah dan menggoyangkan bokongnya maju mundur

Humor yang mirip dengan ini: Cerita Kocak Malam Pertama 

<< ** >>

Itu tadi contoh cerita humor lama yang pernah saya dengar saat masih sekolah di SMA. Kalau tak salah diceritakan oleh teman, namanya Gustomo yang terkenal ngocol abis. Tak jelas, dia dapat anekdot koplak itu hasil ngarang sendiri atau dari sumber lain. Tapi sumpah! Waktu itu kami tertawa ngakak mendengarnya

Kalau yang berikut ini saya benar-benar lupa dimana dengar atau bacanya. Saya mengingatnya kembali saat dengar lagu “Tejo Surti” dari grup band Zamrud. Coba kita baca bareng aja yuk...

Cinta Tejo Surti

Setelah sekian tahun merantau ke Jakarta, Tejo mudik kembali ke desa. Tapi Tejo yang dulu beda ama sekarang. Kalau dulu penampilannya lugu alias culun, kini Tejo gayanya funky sok gaul. Hanya satu yang tak berubah, Tejo tetap cinta sama Surti, kekasihnya

Dalam rangka melepas kangen, Tejo mengajak Surti ke sawah. Mereka tampak mesra, duduk berdua di atas dangau sambil memandang hijaunya hamparan padi dan sekelompok sapi yang sedang merumput.

Saat melihat sapi jantan mengendus-endus wajah sapi betina layaknya sedang ciuman, timbul hasrat dalam diri Tejo. Diapun mulai memancing-mancing dengan berkata: “Enak ya sapi sapi itu. Bolehkah aku melakukannya juga?”

Sambil tersenyum, Surtipun menjawab, “silahkan saja mas... Toh itu sapi sapi kamu sendiri...”

<< ** * ** >>

Tanya Jawab Murid dan Guru Soal Peribahasa




anekdot peribahasa lucu
 

Guru: Habis manis sepah dibuang. Apa arti peribahasa tersebut?
Murid: Kalau di telan takut keseleg, bu...
= = = = =
Guru: Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Apa artinya peribahasa itu?
Murid: Artinya gak boleh bikin tatto di situ, bu guru....
= = = = =
Guru: Gajah mati meninggalkan gading. Manusia mati meninggalkan apa anak-anak?
Murid: Meninggalkan dunia...
Guru: Aduh..., bukan itu. Yang benar meninggalkan utang. Eh, maksud ibu meninggalkan nama
== == ==
Guru: Apa artinya: Dalamnya laut bisa diduga. Dalamnya hati siapa yang tahu?
Murid: Yang tahu boleh pulang duluan ya, Bu?
= = = = =
Guru: Tong kosong nyaring bunyinya. Apa maksudnya itu?
Murid: Maksudnya buat ngamen bu...
= = = = =
Guru: Berdiri sama tinggi. Duduk sama....?
Murid: ngopi....!!
= = = = =
Guru: Bersatu kita teguh. Bercerai kita....?
Murid: Move on...!!

Humor terkait guru dan murid: Cerita Lucu Anekdot Anak Sekolah
<< ** >>

Cerita kocak jadul selanjutnya saya dengar dari Mas Pri. Kenalan waktu jadi TKI di Malaysia pada tahun 1999. Cerita ini konyol tapi mengandung nilai falsafah yang bagus. Agak menyimpang dari cerita orisinilnya memang karena ada sedikit tambahan modifikasi dari saya sendiri. Begini kisahnya:

Hati-Hati Dengan Permintaan

Ada 5 orang sahabat namanya Paijo, Paimin, Paiman, Paidi dan Gondes. Karena himpitan ekonomi, mereka pergi ke tempat angker untuk mencari pesugihan biar kaya. Setelah semalaman semedi, muncullah makluk seram sejenis genderuwo di hadapan mereka.

“Apa yang kalian minta?” tanya sosok hitam bertubuh tinggi besar dan berbulu lebat mirip kingkong tersebut

“Pingin kaya!” jawab kelimanya serempak

“Hei...!! Kalau minta itu satu persatu, jangan berebut!” hardik si genderuwo gusar. “Kamu maju sini!” lanjutnya menunjuk Paidi. “Kamu minta kaya apa?”

Paidipun maju mendekat, “minta kaya uanglah, mbah...” jawab Paidi. Dan... jreng jreng...!! Paidipun berupah jadi uang kertas lima ratusan rupiah (waktu itu gambarnya orang utan)

Keempat sahabatnya terkejut, tak menduga akan begini jadinya

“Hey, kamu! Kamu minta apa?” si genderuwo menunjuk ke arah Paimin

Paimin yang ketakutan segera lari. Tapi sial, baru beberapa langkah dia tersandung akar pohon dan jatuh. Karena terbiasa berbicara kotor, diapun spontan berteriak memaki: “Anjing....!!” Dan jreng jreng....!! Paimin berubah jadi anjing!

“Kamu minta apa?” giliran genderuwo menunjuk Paiman

Paiman ini termasuk tipe orang peragu. Mendapat pertanyaan seperti itu dia jadi bingung. “Ehm... anu mbah... aku mau jadi kaya anu...” Dan sebelum Paiman sempat meneruskan permintaannya, tiba-tiba jreng jreng.... berubah jadi alat vital pria!!

Tinggal Paijo dan Gondes tertunduk lesu melihat nasib ketiga temannya itu. Sebelum genderuwo bertanya, Paijo berkata lirih, “Maaf mbah, kayanya saya pingin ketiga teman saya kembali seperti semula deh.”

Si genderuwo terdiam sejenak sebelum berkata, “Sepertinya di antara kalian, kamu yang otaknya masih waras. Baiklah, aku kabulkan permintaanmu”

Jreng jreng...! Paimin, Paiman dan Paidipun kembali berubah kembali ke wujudnya semula

“Terima kasih mbah, kami sekarang sadar bahwa untuk mencapai keinginan itu harus kerja keras, tidak bisa dengan cara instant yang tidak masuk akal,” kata Paijo sok bijak. “Kalau begitu kami pamit ya, mbah...”

“Tunggu dulu,” cegah mbah genderuwo dengan telunjuk mengarah pada Gondes, “yang satu belum mengajukan permintaan.”

Sambil tersenyum Gondespun menjawab, “kayanya saya pingin yang baca cerita humor ini pada ketawa ngakak deh, mbah...”

Dan, jreng jreng....!!  Pembacapun wajib ketawa ngakak. 

Hahaha... jangan terlalu serius woy...!! (Humor terkait: Cerita Lucu Masa Kecil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar